Pada tulisan Kembali ke Al-Qur'an Menurut Sunnah Rasul Part-3 telah disampaikan Nabi Isa dengan dakwah Injil menurut sunnah Rasul, mengajukan alternatif Kaljasadi Wahid berdasarkan Iman Pandangan dan Sikap Hidup. Akhirnya Injil menurut sunnah Isa memenangkan kehidupan, dibuktikan dengan hancurnya Imperium Romawi di bawah pimpinan Raja Nero dan Imperium Greek di bawah pimpinan jenderal-jenderal bekas anak buah Alexander The Great.

PASCA NABI ISA

Sepeninggal Nabi Isa Imperium Romawi bangkit kembali dan Imperium Greek juga  bangkit kembali menjadi Imperium Persia Baru.

Sepeninggal Nabi Isa dan pengikutnya yang benar-benar ber-IMAN, Yahudi dibawah pimpinan Rabbi Yochanan ben Zakkai mengaduk-aduk Injil dan sisa-sisa ajaran Majusi Romawi dari alam pikiran Yunani, menjadi Kitab Perjanjian Lama (Old Testamen) versi Hebron edisi baru (edisi lamanya dibuat oleh Ezra dan Nehemiah), meng-atas-nama-kan hak cipta Musa dan Daud, serta Kitab Perjanjian Baru (New Testamen) meng-atas-nama-kan hak cipta Isa anak Maryam.

Dari sana muncullah agama Kristen. Kesemuanya itu merupakan Taurat menurut sunnah Syayathin, Zabur menurut sunnah Syayathin dan Injil menurut sunnah Syayathin, sebagai hasil kadzaba wa tawala yang dilakukan Yahudi. Pada mulanya semua orang Kristen adalah Bani Israil dan Yahudi. Seperti pada umat nabi Musa dan nabi Daud adalah Bani Israil dan Yahudi (Al-Baqoroh 246), begitu juga umat nabi Isa pun awalnya adalah Bani Israil dan Yahudi (Ali-Imroan 49-50, Ash-Shaff 6). Bani Israil adalah nama bangsanya, Yahudi adalah pola pikirnya. Agama Kristen sebagai satu sekte Yahudi agak berbeda dengan kebanyakan sekte Yahudi yang lain.

Perpecahan antara Yahudi dengan Kristen terjadi setelah agama Kristen menjalar kepada orang-orang yang bukan Bani Israil dan menjadi agama dunia. Pekerjaan ini adalah satu karya seorang Yahudi yang lain, namanya Saul of Tarsus atau Paul.  Ingat kembali kisah Samson dan Delilah, di sana ada anak yang bernama Saul. Paul adalah pembangun yang nyata dari gereja Kristen.  Paul telah membikin tentang Yesus terhadap Injil menurut sunnah Isa, seperti Talmud telah membikin terhadap Taurat menurut sunnah Musa, Satu penafsiran menurut diri sendiri dari satu pedoman hidup ajaran Allah.

Paul menggusur Bani Israil pengikut-pengikut Injil yang lemah imannya, dan mentransformasikan mereka kedalam gereja yang bersifat militan. Akhirnya agama Kristen menjadi satu gerakan international yang diperhitungkan oleh kerajaan Romawi. Dogma Kristen buah karya Paul menjadi Theologi, yang dipengaruhi oleh tulisan-tulisan filsuf Yahudi yang bernama Philo, yang mensintesa Old Testamen karya Ezra & Nehemiah dengan filsafat-filsafat Idealisme Yunani karya Plato, menjadi Old Testamen versi Yunani.

Untuk melanjutkan missi Yahudi maka akhir abad ke-1 Rabbi Yochanan ben Zakkai mendirikan Yeshiva yang pertama, yaitu akademi pelajaran Yahudi di kota Jabneh, sebelah utara kota Yerussalam (Palestina).

Alam pikiran Yunani adalah landasan hidup Imperium Romawi. Mengaduk-aduk alam pikiran Yunani menjadi "rujak agama" Yahudi berarti merusak Imperium Romawi. Dari itu maka Titus terpaksa mengerahkan 80.000 tentara untuk mengepung Yahudi di Yerussalam yang dipertahankan oleh tidak lebih dari 23.000 tentara Yahudi. Akhirnya Yerussalam dihancurkan oleh Romawi, Yahudi kembali bergentayangan.

Semenjak penghancuran Yerussalam (akhir abad ke-1) sepenjuru bagian Arab Utara sudah masuk Kristen, berarti sudah ber-orientasi Old Testamen versi Yunani. Demikian pula sepenjuru Timur Laut Arab sudah ber-orientasi Old Testamen versi Yunani. Mesir sebagai salah satu propinsi Romawi juga sudah ber-orientasi Old Testamen versi Yunani, ditambah lagi dengan instruksi Heraklo kepada Najari, pada permulaaan abad ke-6 M, untuk meng-kristen-kan Arab dan menggiring Arab untuk menjadi antek-antek Romawi (Blok Barat). Hasilnya sepenjuru pantai barat Arab dan Yaman (bagian selatan Arab) sudah ber-orientasi Old Testamen versi Yunani.

Sedangkan di sisi lain orang-orang Arab, penghuni padang pasir, orang-orang Quraisy bertempat tinggal disepanjang daerah tepi pantai, membangun perkampungan dagang pada ujung perjalanan kafilah. Kemarilah orang-orang Badawi datang untuk membeli barang-barang mewah, merampok kafilah onta, guna menutupi kebutuhan hidup. Kemudian datang Yahudi dari Yerussalam yang sudah digempur Romawi. Setelah kedatangan Yahudi perdagangan dan Industri mulai ramai, kota demi kota berkembang, dan seni pun tumbuh subur. Mengalirnya Yahudi ke Jazirah Arab mulai setelah tahun 70 M hingga abad ke-5 dan ke-6.

Dengan perasaan terima kasih atas perlindungan yang telah diberikan kepada mereka, Yahudi menggabungkan diri dengan Arab, dalam mengalahkan penyerbuan-penyerbuan tentara Kristen (Nasrani). Sungguhpun agama Kristen tidak diperkenankan masuk, tapi faham Yahudi masuk merayap, bukan dengan pedang, melainkan dengan percontohan dari tingkah laku orang Yahudi. Orang Arab menyebut orang-orang Yahudi sebagai “Ahli Kitab”. Yahudi dan Arab hidup berdampingan.

Yahudi ini masuk ketengah jantung Arab dan menjaring sepenjuru Arab Jahiliyah, berarti sepenjuru Arab Jahiliyah sudah ber-orientasi Old Testamen versi Hebron. Golongan intelektual Arab Jahiliyah hingga abad ke-6 M, menjelang nabi Muhammad lahir, mereka sudah menjadi Idealisme Plato, yang memperoleh Ilmu dari Yahudi. Dengan demikian maka golongan intelektual Arab Jahiliyah yang sudah ber-orientasi Old Testamen versi Hebron adalah pangkalan asing Yahudi untuk membom dari dalam Al-Qur’an menurut sunnah Rasul, menjadi kadzaba wa tawala menurut sunnah Syayatin. Dengan demikian maka Al-Qur’an menurut sunnah Rasul belum turun di Jazirah Arab, tetapi tafsirnya sudah lebih dulu dibuat dan diajarkan oleh Yahudi kepada orang-orang Arab Jahiliyah, yaitu Old Testamen versi Hebron.

TAHUN GAJAH MENJELANG NABI MUHAMMAD LAHIR

Akibat penyerbuan Yerussalam oleh Romawi, akhir abad ke-1, menyebabkan Yessiva (akademi pelajaran Yahudi) dipindah dari Yerussalam ke sebelah utara Mekah. Akibat lebih lanjut sepenjuru Arab Jahiliyah ber-orientasi Old Testamen versi Hebron.

Adanya Yessiva yang kedua di sebelah utara Mekah itu menyebabkan kembali gusar Imperium Romawi, yang kemudian menyerbu ke Mekah dibawah pimpinan Abrahah.  Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur'an Surat Al-Fiil ayat 1-5.  Tahun dimana peristiwa ini terjadi dikenal sebagai Tahun Gajah, pada tahun inilah Nabi Muhammad dilahirkan.  Tahun 570 M.

Ingat kembali kisah“Ashhabil-fiil” yang dihalau oleh “Thoiron Abaabiil”, “Pasukan Alteleri” dari Romawi yang bersandi “Pasukan Gajah”  yang dihajar “Skadron Tempur Udara” yang terbang dari Babillon (Imperium Persia Baru) yang bersandi “Thoiron Abaabiil”.  Menurut ilmu shorof , Thoiron bentuknya adalah isim fail (kata pelaku) artinya “yang terbang”.   Seperti pasukan TNI yang dikirim sebagai pasukan PBB yang bersandi “Pasukan Garuda” terbang menuju Kamboja. Allahu a'lam.

Babillonia dari Imperium Persia Baru (sebagai Blok Timur) mencoba membela Arab dan Yahudi  dalam rangka ingin mencari pengaruh politik dari Arab dan Yahudi saat itu. Mirip perseteruan Amerika Serikat dengan Uni Soviet/ Rusia, yang saling suka mencari simpatik/pengaruh politik dari negara lain (Arab).

QS Al-Fiil/105 :  1-5


1. Apakah kamu tidak lihat bagaimana Pembimbingmu telah bertindak terhadap Ashhabil-fiil.
2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?
3. Dan Dia mengirimkan kapada mereka Thoiron Abaabiil.
4. Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
5. Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

Bersambung ke Part-5